Konfigurasi Apache 2.4 up untuk Virtualhost

Misalkan Anda memiliki server web dengan IP 222.222.222.222 dan akan mendaftarkan nama domain domainsaya.com di server tersebut, berikut adalah langkah konfigurasinya :

Setting DNS ditempat Anda mendaftarkan domain sehingga nama domain tersebut mengarah ke IP 222.222.222.222. Dengan demikian siapapun di internet ketika akan mencari domainsaya.com akan diarahkan ke IP 222.222.222.222.

Berikutnya tinggal setting di Web server kita, dalam hal ini Apache 2.4. Bagaimana caranya ?

Buatlah sebuah file conf di /etc/apache/site-available/domainsaya.conf. Isilah dengan :

<VirtualHost 222.222.222.222:80>
DocumentRoot /home/domainsaya/public_html
ServerName domainsaya.com
# Other directives here
       <Directory /home/domainsaya/public_html/>
                Options Indexes FollowSymLinks MultiViews
                AllowOverride None
                Order allow,deny
                allow from all
        </Directory>
</VirtualHost>

File konfigurasi domainsaya.conf ini harus memiliki symbolic link di /etc/apache/site-enabled/ agar dapat berfungsi :

ln -s /etc/apache/site-available/domainsaya.conf /etc/apache/site-enable/domainsaya.conf

Kemudian Apache perlu kita reload

#service apache restart

Semoga bermanfaat.

Tambahan :

Apache 2.4.3 telah menambahkan feature keamanan baru yang memungkinkan muncul pesan error “403 forbidden” yang tidak muncul jika menggunakan Apache 2.2.x. Atau bisa juga pesan berupa “client denied by server configuration”.
Fitur ini membutuhkan identitas pengguna untuk mengakses direktori. Fitur ini diaktifkan secara DEFAULT di dalam httpd.conf yang dibuat bersamaan pada saat instalasi Apache pertama kali. Kita dapat melihat aktifnya fitur ini dari directive :

Require all denied

Directive di atas tersebut akan menolak akses dari semua users. Untuk mengubahnya anda dapat saja menghapus directive tersebut, atau menambahkan directive lawannya di directory yang akan Anda buat terbuka akses nya :

Require all granted

diletakkan di :

;
   Order allow,deny
   Allow from all
   # New directive needed in Apache 2.4.3: 
   Require all granted

Menghapus semua direktori .svn

Mengapa ini diperlukan ? Pemicunya adalah ketika saya memiliki sebuah source yang biasanya di update dengan Subversion (SVN) tapi karena suatu sebab harus saya pindahkan ke tempat lain dan akan di import ulang ke SVN server lain. Di dalam direktory source tersebut sudah memiliki direktory2 ‘.svn’ yang mengacu kepada server SVN sebelumnya. Karenanya perlu di hapus. Karena setiap direktory yang ada dipastikan terdapat direktory tersebut, maka sangat tidak efisien kalau harus menghapusnya satu persatu.

Read more

Pasang Firewall di VPS: Advanced Policy Firewall from R-fx Networks

Beberapa bulan server ‘ngablak’ ketar-ketir juga, beberapa aplikasi firewall berbasis iptables di’plotot’in, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan, akhirnya pilih yang satu ini,  APFdari http://www.rfxn.com, sangat mudah install nya 🙂

  1. Masuk sebagai root
  2. cd /root/downloads atau ke tempat lain yang anda miliki untuk tempat sementara
  3. wget http://www.rfxnetworks.com/downloads/apf-current.tar.gz
  4. tar -xvzf apf-current.tar.gz
  5. cd apf-9.7-2/  atau versi yang baru anda dapatkan
  6. jalankan perintah : ./install.sh | hingga mendapatkan pesan : Installing APF 9.7-2: Completed.

Maka APF Anda akan terpasang di :

Install path:         /etc/apf/
Config path:          /etc/apf/conf.apf
Executable path:      /usr/local/sbin/apf
AntiDos install path: /etc/apf/ad/
AntiDos config path:  /etc/apf/ad/conf.antidos
DShield Client Parser:  /etc/apf/extras/dshield/

Konfigurasi

Berikutnya adalah mengkonfigurasi, sementara file :  /etc/apf/conf.apf saja dulu ya, selebihnya mohon disesuaikan dengan kebutuhan Anda sendiri. Berikut adalah konfigurasi yang saya pilih :

DEVEL_MODE="1"
INSTALL_PATH="/etc/apf"

# IFACE_IN="eth0" 
# IFACE_OUT="eth0"
# karena saya pakai VPS, maka setting nya sbb :
IFACE_IN="venet0"
IFACE_OUT="venet0"

# Jika anda menggunakan server dedicated : SET_MONOKERN="0"
SET_MONOKERN="1"

IG_TCP_CPORTS="22,80"

EGF="1"
DLIST_DSHIELD="1"

Yang lainnya dibiarkan default.

Kemudian aktifkan apf : /usr/local/sbin/apf -s

APF ini akan aktif selama 5 menit, lalu akan down lagi, karena saat ini masih mode development, Anda akan melihat message :

apf(20709): {glob} !!DEVELOPMENT MODE ENABLED!! – firewall will flush every 5 minutes

Kalau sudah yakin dengan konfigurasi yang Anda pilih, maka ganti : DEVEL_MODE=”1″ menjadi DEVEL_MODE=”0″ di file /etc/apf/conf.apf

Selamat mencoba 🙂

Refresh Ubuntu Repository

Sometime whenever you update your Ubuntu (12.x up) and found error message below

Reading package lists… Error!
or like :
W: GPG error: http://archive.ubuntu.com jaunty Release: The following signatures were invalid: BADSIG 40976EAF437D05B5 Ubuntu Archive Automatic Signing Key

etc…

May be your repository configuration in you PC/laptop/server was dirty, and off course you can clean them up using this steps below :

sudo -i
apt-get clean
cd /var/lib/apt
mv lists lists.old
mkdir -p lists/partial
apt-get clean
apt-get update

Hope it will work with You, have a nice try.

E: Could not get lock /var/lib/aptitude/lock – open …

Error ini diperoleh pada saat sedang melakukan Upgrade paket-paket Ubuntu dengan menggunakan aptitude .

Pada saat aptitude sedang berproses melakukan upgrade, sayat tertidur dan membiarkan laptop hidup hingga akhrinya jaringan putus sendiri seiring dengan matinya laptop saya. Ternyata proses yang belum tuntas tadi meninggalkan sampah ‘lock’ . Karena itu ketika koneksi kembali lalu mencoba menghidupkan  masuk ke aptitude lagi, maka muncullah pesan :

E: Could not get lock /var/lib/aptitude/lock – open (11: Resource temporarily unavailable)” error

Untuk memperbaiki hal ini saya lakukan beberapa hal sebagai berikut :

  1. apt-get update
  2. killall -9 apt-get aptitude
  3. rm -f /var/lib/aptitude/lock

Semoga berguna, terimakasih.

 

Apakah UUID itu ?

UUID singkatan dari Universally Unique IDentifier.

UUIDs digunakan untuk tujuan identifikasi dalam beberapa bidang pada industri komputer.

UUIDs pada dasarnya adalah angka 128 bit, yang disajikan dalam bentuk pengelompokan hexadesimal, misalnya :
58e0a7d7-eebc-11d8-9669-0800200c9a66

Salah satu bagian di linux  yang menggunakan UUID adalah pada file /etc/fstab.  Perhatikan contoh berikut :

# /etc/fstab: static file system information.
#
# Use 'blkid' to print the universally unique identifier for a
# device; this may be used with UUID= as a more robust way to name devices
# that works even if disks are added and removed. See fstab(5).
#
# <file system> <mount point>   <type>  <options>       <dump>  <pass>
proc            /proc           proc    nodev,noexec,nosuid 0       0
# / was on /dev/sda7 during installation
UUID=7b75efd0-b7fc-42d4-9334-4903bb9d4ce6 /               ext3    errors=remount-ro 0       1
# swap was on /dev/sda6 during installation
UUID=66d0d5ce-90df-4210-9867-7f7b3bfdb690 none            swap    sw              0       0
/dev/sda5 /media/data   ext3 rw 0 0
/etc/fstab (END)

 

File /etc/fstab berisi konfigurasi static dari device-device file system yang ada di komputer kita, untuk penjelasan lebih jauh, silahkan anda baca dengan perintah #man fstab

Untuk mengetahui UUID dari device-device yang ada kita dapat menggunakan perintah blkid , contoh :

toosa@toosa-pc13:~$ blkid
/dev/sda1: UUID="6435408e-5100-4d49-902b-350c5819ff7e" TYPE="ext3"
/dev/sda5: LABEL="data13" UUID="9e3bb08c-97fe-4631-a3e4-c27c88ab41c1" TYPE="ext3"
/dev/sda6: UUID="66d0d5ce-90df-4210-9867-7f7b3bfdb690" TYPE="swap"
/dev/sda7: UUID="7b75efd0-b7fc-42d4-9334-4903bb9d4ce6" TYPE="ext3"

nb: perintah ini sudah saya gunakan di Ubuntu versi 10.x hingga 11.x

 

1 2 3 4