Misalkan ada suatu percobaan yang independent . Setiap kali percobaan itu akan memiliki kemungkinan sukses (probabilitas) sebesar p. Jika X

Mod rewrite (part.1)
Mod Rewrite part.1
Mod_Rewrite memungkinkan Anda membuat URL khusus dan sederhana sesuai kebutuhan.
Tulisan ini akan membahas tentang bagaimana mengaktifkan Mod_Rewrite, Membuat dan Menggunakan halaman .htaccess yang diperlukan, dan menyiapkan penulisan ulang URL.
Before we begin generating the actual URL rewrites, we need to activate the apache mod_rewrite module that controls them.
sudo a2enmod rewrite
Perintah mengaktifkan modul atau—jika sudah diaktifkan, menampilkan kata-kata, “Module rewrite sudah diaktifkan”
Setelah modul diaktifkan, Anda dapat mengatur penulisan ulang URL dengan membuat file .htaccess di direktori situs web Anda.
File .htaccess adalah cara untuk mengonfigurasi detail situs web Anda tanpa perlu mengubah file konfigurasi server. Tanda titik yang meng’awali’ nama file akan membuat file ini tidak tampak secara default di dalam folder.
Selain itu, peletakan file .htaccess juga penting. Konfigurasi dalam file itu akan memengaruhi semua yang ada di direktori dan direktori di bawahnya.
Cara mengizinkan perubahan dalam file .htaccess
Untuk mengizinkan file .htaccess menimpa konfigurasi situs web standar, kita awali dengan dengan membuka file konfigurasi. Catatan: Anda memerlukan hak sudo untuk langkah ini.
sudo nano /etc/apache2/sites-available/default
Setelah berada di dalam file itu, temukan bagian berikut, dan ubah baris yang mengatakan AllowOverride dari None menjadi All. Bagian tersebut sekarang akan terlihat seperti ini:
<Directory /var/www/> Options Indexes FollowSymLinks MultiViews AllowOverride All Order allow,deny allow from all </Directory>
Setelah Anda menyimpan dan keluar dari file itu, restart apache. File .htaccess sekarang akan tersedia untuk semua situs Anda.
sudo service apache2 restart
Refference: Digital Ocean: How To Set Up Mod_Rewrite
Netplan & DNS nameserver Ubuntu 18.04
Selama bertahun untuk setting nameserver kita cukup mengganti /etc/resolv.conf :
nameserver 8.8.4.4 nameserver 8.8.8.8
selain itu kita dapat merubah di /etc/network/interfaces menjadi
dns-addresses 8.8.4.4, 8.8.8.8
Lalu restart :
sudo systemctl restart networking
atau
sudo /etc/init.d/networking restart
Saat ini versi terbaru ubuntu mulai menggunakan Netplan.
Netplan adalah utilitas baris perintah untuk konfigurasi jaringan pada distribusi Linux tertentu. Netplan menggunakan file deskripsi YAML untuk mengkonfigurasi antarmuka jaringan dan, dari deskripsi tersebut, akan menghasilkan pilihan konfigurasi yang diinginkan untuk alat render (eg. network-manager).
File yang perlu kita setup adalah : /etc/netplan/01-*/yaml.
Sehingga kita perlu meletakkan code seperti berikut di dalamnya:
nameserver: addresses: [8.8.4.4, 8.8.8.8]
Fix Error #551 in phpMyAdmin 18.04
Error message containts :
Warning in ./libraries/plugin_interface.lib.php#551
count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable
Solution:
You can also fix this by editing the library itself.
- Make a backup first
sudo cp /usr/share/phpmyadmin/libraries/plugininterface.lib.php /usr/share/phpmyadmin/libraries/plugininterface.lib.php.bak - Edit the library
sudo nano /usr/share/phpmyadmin/libraries/plugin_interface.lib.php - Search for if (! is_null($options) && count($options) > 0) {
or if not found then search for if ($options != null && count($options) > 0) {
Then replace it with if ($options != null) {
To search in Nano editor press CTRL and W
- Save the file (CTRL and O)
- Refresh the phpMyAdmin page and try agin.
Backup Stored Procedures and Routines
We need to specify --routines
to take backup of stored procedures with data and tables.
The following command will take backup of entire database including stored procedures. For example, your database name is mydb.
mysqldump -u root -p –routines mydb > mydb.sql
To take backup of only Stored Procedures and Triggers (Exclude table and data ) use the following command.
mysqldump –routines –no-create-info –no-data –no-create-db –skip-opt mydb > mydb.sql
Reference:
https://tecadmin.net
How to Change Hostname on Ubuntu 18.04
View the current hostname
$ hostnamectl
Static hostname: dbserver Icon name: computer-vm Chassis: vm Machine ID: baf17aaaa3c343c48cc85d38fa7534c8 Boot ID: 0c82f3ccd20c4fda9d6d317d551d3ba9 Virtualization: kvm Operating System: Ubuntu 18.04.4 LTS Kernel: Linux 4.15.0-1058-aws Architecture: x86-64
As you can see in the image above, the current hostname is set to dbserver.
Now, we will change the hostname
1. Using hostnamectl command
sudo hostnamectl set-hostname dbserver2
2. Edit the /etc/hosts file
127.0.0.1 localhost 127.0.0.1 dbserver2
PostgreSQL remote connection
This arcticle was writen based PostgreSQL version 10.10 and running on Ubuntu 18.04
Configuring postgresql.conf
Find postgresql.conf
$ find / -name "postgresql.conf" /usr/lib/tmpfiles.d/postgresql.conf /etc/postgresql/10/main/postgresql.conf
Open file /etc/postgresql/10/main/postgresql.conf and replace line
listen_addresses = 'localhost'
with
listen_addresses = '*'
Configuring pg_hba.conf
Open file /etc/postgresql/10/main/pg_hba.conf and add following entry at the very end
host all all 0.0.0.0/0 md5 host all all ::/0 md5
Do not get confused by md5 option mentioned above. All it means is that a password needs to be provided. If you want client to allow collection without providing any password then change md5 to trust and that will allow connection unconditionally.
Restart postgresql server.
Membuat seluruh elemen dalam Form tidak dapat diakses
Dengan memberikan attribut disabled pada elemen Fieldset
<form id="form1"> <fieldset disabled> <input/> <input/> <input/> </fieldset> </form> <br> <button id="btn_edit">Edit On</button><br> <button id="btn_lock">Edit Off</button>
Jika menggunakan jQuery :
$("#btn_edit").click(function(){ $("#form1 :fieldset").prop('disabled',false); }); $("#btn_lock").click(function(){ $("#form1 :fieldset").prop('disabled',true); });
Memasang Web Server (LAMP) di Ubuntu 16.04
Pengantar
Sebelumnya diasumsikan bahwa kita sudah memiliki Ubuntu 16.04 Server 64bit. Jika Anda belum mengetahui cara instalasi Ubuntu 16.04 dapat dilihat disini. Karena ini untuk server, maka IP Address nya harus di set static. Secara default Ubuntu 16.04 Server tidak dipasangi Graphical User Interface, jadi semua dikendalikan dengan console, text based command.
Rencana yang akan dipasang adalah :
- Apache2
- MySQL 5
- PHP 7
Langkah 1 | Pasang Apache2 Web Server:
– Login lah sebagai user ubuntu yang pertama kali dibuat, user pertama ini memiliki kekhususan karena secara default sudah sebagai sudo user, atau user yang dapat berperan sebagai root. Saat ini prompt dari console Anda masih berupa “$” yang menandakan sebagai role user ‘bukan root’.
Selanjutnya masuklah sebagai root :
sudo -i
Salah satu tanda bahwa kita sedang dalam mode root adalah adanya prompt “#”.
Lakukan Update, agar seluruh komponen OS berada pada status update terkini.
apt-get update
DIlanjutkan dengan memasang/install Apache 2:
apt-get install apache2
Jika berjalan baik tanpa error, selanjutnya kita periksa apakah sudah berfungsi dengan browse dengan browser ke alamat IP server tersebut.
http://<IP address>
Dan akan tampak kira-kira seperti gambar di bawah ini:
Langkah 2 | Pasang MySQL Server:
Ada beberapa pilihan database yang dapat kita lakukan antara lain : MySQL, MariaDB, PostgreSQL, dan sebagainya. Kali ini kita pilih MySQL
sudo apt-get install mysql-server mysql-client
Dalam proses pemasangan ini Anda akan diminta memasukkan pilihan password untuk user database ‘root’:
Sekali lagi:
Keberadaan MySQL dapat diperiksa dengan:
sudo systemctl status mysql
Hasilnya kira-kira akan seperti ini :
toosa@toosa-T580:~$ sudo systemctl status mysql [sudo] password for toosa: ? mysql.service - MySQL Community Server Loaded: loaded (/lib/systemd/system/mysql.service; enabled; vendor preset: en Active: active (running) since Sab 2016-12-17 20:07:08 WIB; 1 day 12h ago Main PID: 1548 (mysqld) CGroup: /system.slice/mysql.service ??1548 /usr/sbin/mysqld
Periksa versi MySQL Anda :
sudo mysql --version
Jika Anda ternyata bermaksud memasang MariaDB, maka MySQL perlu dilepas terlebih dahulu atau dipasang pada port yang berbeda, hal itu tidak dibahas di artikel ini, insyaALLAH akan saya bahas di artikel mendatang. Demikian pula untuk meningkatkan keamanan dari MySQL atau MariaDB akan saya bahas pada artikel selanjutnya.
Langkah 3 | Pasang PHP 7:
Berikutnya kitapasang PHP 7
sudo apt-get update sudo apt-get install php7.0-mysql php7.0-curl php7.0-json php7.0-cgi? php7.0 libapache2-mod-php7
Selanjutnya kita periksa versi php yang telah terpasang dengan :
sudo php -v
Kira-kira akan kita dapatkan hasil sebagai berikut :
toosa@toosa-T580:~$ php -v PHP 7.0.9-1+deb.sury.org~trusty+1 (cli) ( NTS ) Copyright (c) 1997-2016 The PHP Group Zend Engine v3.0.0, Copyright (c) 1998-2016 Zend Technologies with Zend OPcache v7.0.9-1+deb.sury.org~trusty+1, Copyright (c) 1999-2016, by Zend Technologies
Terkahir kita perisksa dengan fungsi phpinfo(), mari kita buat sebuah file info.php
sudo nano /var/www/html/info.php
Lalu diisi dengan code sebagai berikut :
<?php phpinfo(); ?>
Setelah disimpan, coba cek IP Anda :
Check IP :
ip addr show eth0 | grep inet | awk '{ print $2; }' | sed 's/\/.*$//'
lalu buka browser dengan IP tersebut: http://<IP address>/info.php, contoh :
http://192.168.100.1/info.php
Title bar hilang gara-gara $compiz –replace
Kemarinpagi ketika hendak mengajar ternyata kelas masih kosong, wah mahasiswaku belum ada yang datang ! Akhirnya sambil nunggu mereka datang satu-persatu, jadi iseng deh ngoprek-oprek desktop. Tiba-tiba rindu akan compiz yang ciamik, karena sudah lama hanya ditemani Ubuntustudio 14.04 yang menggunakan XFCE 4.x standard saja, walausangat ringan.
Tanpa pikir panjang mulailah install compiz :
sudo apt-get install compiz compiz-plugins compizconfig-settings-manager dst ...
Setelah selesai, lalu switch ke Gnome Display Manager (gdm), sertamengaktifkan Compiz nya dari console dengan perintah :
compiz --replace
Nah … disini mulai terjadi keanehan:
- windows aplikasi nya mepet/menempel ke pojok kiri atas layar dan
- title windowsnya hilang beserta buton-2 yang ada,
- fungsi Alt-Tab untuk berpindah-pindah aplikasi yang aktif ternyata macet juga.
Dicoba logout dan login tidak berpengaruh, malah sekarang tidak bisa export display ke LCD projector kelas. Gawat ! Mahasiswa sudah mulai berdatangan …
Dicoba pindahkan, balik lagi ke lightdm :
sudo dpkg-reconfigure gdm
Display manager pindah, tapi hal-hal di atas tidak terpengaruh. 🙁
Setelah googling sedikit jauh, ah TERNYATA … masalahnya ada di cache XFCE4 yang nyangkut, akhirnya :
a- logout b- log in console mode (ie: CTRL+ALT+F1 and log ) c- rm ~/.cache/sessions/xfce4-session* d- reswitch to X and log in (ie: CTRL+ALT+F7 and log)
Akhirnya desktop ku kembali normal, Alhamdulillah, kelas pun dimulai 🙂
Ref:
- http://www.webupd8.org/2014/11/how-to-use-compiz-in-ubuntu-mate-1404.html
- http://www.webupd8.org/2011/07/how-to-switch-between-gdm-lightdm-or.html
- https://forum.xfce.org/viewtopic.php?id=5290
Upgrade LibreOffice 4.x ke LibreOffice 5.x
Setelah kira-kira 4 bulan berselang dari 17 Desember 2015 yang lalu LibreOffice merilis versi 5.0.4 nya, tanggal 7 April 2016 yang lalu di Berlin, kembali The Document Foundation (TDF) merilis LibreOffice versi berikutnya, yaitu versi 5.1.2.
Sebagai pengguna Ubuntu 14.04 LTS, default LibreOffice yang tersedia adalah masih di versi 4.4.5. Melihat fitur-fitur baru dan ‘katanya’ speed nya lebih baik dari versi 4.x, akhirnya hari ini memberanikan diri untuk menggunakan versi 5.x.
Cara upgrade nya tidak lah terlalu sulit, hanya 4 (empat) langkah : remove yang lama, pasang PPA, update repo, install yang baru, selesai 🙂
Detailnya sebagai berikut :
$ sudo apt-get remove --purge libreoffice $ sudo add-apt-repository ppa:libreoffice/ppa $ sudo apt-get update $ sudo apt-get install libreoffice
Saya menggunakan ubuntu studio 14.04, menu libreoffice langsung terupdate, dan ketika start membutuhkan waktu kurang lebih 10 detik saja, lumayan euy !