Pengenalan dan Latar Belakang Komputasi dan Algoritma Paralel
[Ke Urutan Pembelajaran Paralel]
Pada terdahulu, teori-teori ilmu klasik dikembangkan berdasarkan obeservasi, teori dan experience/pengalaman.
- Dari observasi yang dilakukan pada fenomena tertentu akan dihasilkan suatu hipotesa
- Teori-teori dikembangkan untuk menerangkan fenomena
- Dan akhirnya menggunakan Design Experimen untuk menguji teori nya. (Biasanya sering dilakukan secara fisik, dan berbiaya mahal, terkadang waktu yang lama dan tidak etis)
Saat ini Experimen lebih banyak dilakukan secara simulasi numerik, sehingga membutuhkan konstruksi komputasi yang sangat kuat. Baik fisik mesin komputer yang digunakan maupun algoritma yang paling efisien . Ukuran komputasi yang semakin meningkat secara significant akhirnya tidak dapat lagi dilakukan dengan hanya menggunakan komputer dengan single processor, tapi sudah memerlukan dukungan mesin komputasi yang memiliki lebih dari satu prosessor.
Contoh kebutuhan akan komputer paralel :
Oceanographer pada Oregon State University akan mensimulasikan secara numerik sirkulasi global dari samudra dengan membagi laut sebagai berikut:
- 4096: dari timur ke barat
- 1024 dari utara ke selatan
- 12 lapisan laut
Hal ini berarti membutuhkan 4096 X 1024 X 12 ? ± 50 juta sel matrik. Jika setiap bagian (iterasi) butuh 10 menit dengan 30 milyar kalkulasi floating point maka tentu memerlukan komputer yang EXTREMELY HIGH SPEED